Langkah model PBL pada Kurikulum 2013

Dalam standar proses Kurikulum 2013 terdapat 3 model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik, yaitu 1) model Project Based Learning (PBL), 2) Discovery/inquiry Based Learning (IBL), 3) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). berikut saya share tentang model pembelajaran PBL.

       Pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas peserta didik untuk memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Strategi ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan produk otentik yang bersumber dari masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.

       Oleh karena itu, pembelajaran berbasis proyek (PBP) merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman nyata. PBP dilakukan secara sistematik yang mengikutsertakan peserta didik dalam pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui investigasi dalam perancangan produk. PBP merupakan strategi pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks.

       Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek memberi kesempatan peserta didik berpikir kritis dan mampu mengembangkan kreativitasnya melalui pengembangan inisiatif untuk menghasilkan produk nyata berupa barang atau jasa.

1) Pengertian Berbasis Proyek (Project Based Learning) 
       Project Based Learning dalam bahasa Indonesia disebut Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP). Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran.

        Proyek yang dikerjakan oleh siswa dapat berupa perseorangan atau kelompok dan dilaksanakan peserta didik dalam waktu tertentu secara berkolaboratif menghasilkan sebuah produk yang hasilnya kemudian akan ditampilkan atau dipresentasikan. Pelaksanaan proyek dilaksanakan peserta didik secara kolaboratif dan inovatif, unik yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa.

      Dalam pelaksanaan pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Guru hanya mengamati, memantau kegiatan belajar mengajar baik didalam kelas maupun diluar kelas.

2) Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
a) Mengaktifkan peserta didik didik dalam kegiatan belajar mengajar
b) Membiasakan peserta didik berinteraksi pada lingkungan.
c) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mau bekerja secara produktif menemukan berbagai pengetahuan.
d) Membiasakan siswa berpikir kritis dan analistis
e) Mencari dan memanfaatkan sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekitar.
f) Menggunakan pengetahuan secara efektif g) Mengembangkan pengetahuan dan strategi untuk memecahkan permasalahan.

3) Manfaat Berbasis Proyek (Project Based Learning) 
      Pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi pembelajaran yang berfokus pada peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas50 tugas bermakna lainya. Pelaksanaan PBP dapat memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja mengkonstruk tugas yang diberikan guru yang puncaknya dapatmenghasilkan produk karyapeserta didik.Manfaat Pembelajaran berbasis proyek (PBP) diantaranya adalah sebagai berikut.

a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah.
c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.
e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.

4) Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)) 
      Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam PBP menggunakan tugas proyek sebagai strategi pembelajaran. Para peserta didik bekerja secara nyata, memecahkan persoalan di dunia nyata yang dapat menghasilkan solusi berupa produk atau hasil karya secara nyata atau realistis.

       Prinsip yang mendasari pembelajaran berbasis proyek adalah: a) Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran. b) Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran. c) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya).

Produk, laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan proyek berikutnya.

5) Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) 
       Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik. Secara umum, langkah-langkah

Pembelajaran berbasis proyek (PBP) dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 1: Sintaksis
Pembelajaran Berbasis Proyek Tahap Kegiatan Guru dan Peserta Didik Tahap
1 : Penentuan proyek •
Guru memberi tugas proyek kepada peserta didik. •
Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok ataupun mandiri.

2 : Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek •
Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya.

Kegiatan perancangan proyek ini berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek, pengintegrasian berbagai kemungkinan penyelesaian tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas proyek, dan kerja sama antar anggota kelompok.

3 : Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus diselesaikan tahap demi tahap.

4 : Penyelesaian proyek dengan
Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian rancangan proyek yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek diantaranya melalui: a) membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interviu, e) Tahap Kegiatan Guru dan Peserta Didik fasilitasi dan monitoring guru merekam, f) berkarya seni, g) mengunjungi objek proyek, atau h) akses internet.

Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek.

Pada kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas proyek.

Tahap 5 : Penyusunan laporan dan presentasi/publi kasi hasil proyek
Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk pameran produk pembelajaran.

6: Evaluasi proses dan hasil proyek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek.

Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.

Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek.

Pada tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dihasilkan.