Soal Ulumul Hadist Tentang Iman

Soal Ulumul Hadist I

حديث أبي هُرَيْرَةَ قال كان النبيُّ صلى الله عليه وسلم بارزًا يومًا للناسِ فأَتاه رجلٌ فقال: ما الإيمان قال: الإيمان أن تؤمنَ بالله وملائكتِهِ وبلقائِهِ وبرسلِهِ وتؤمَن بالبعثِ قال: ما الإسلامُ قال: الإسلامُ أن تعبدَ اللهَ ولا تشركَ به وتقيمَ الصلاةَ وتؤدِّيَ الزكاةَ المفروضةَ وتصومَ رمضانَ قال: ما الإحسان قال: أن تعبدَ الله كأنك تراهُ، فإِن لم تكن تراه فإِنه يراك قال: متى الساعةُ قال: ما المسئولُ عنها بأَعْلَم مِنَ السائل، وسأُخبرُكَ عن أشراطِها؛ إِذا وَلَدَتِ الأَمَةُ رَبَّهَا، وَإِذا تطاولَ رُعاةُ الإبِلِ البَهْمُ في البنيان، في خمسٍ لا يعلمهنَّ إِلاَّ الله ثم تلا النبيُّ صلى الله عليه وسلم (إِنَّ الله عنده علم الساعة ) الآية: ثم أدبر فقال: رُدُّوه فلم يَرَوْا شيئاً فقال: هذا جبريل جاءَ يُعَلِّمُ الناسَ دينَهم
أخرجه البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 37 باب سؤال جبريل النبي صلى الله عليه وسلم عن الإيمان والإسلام
5.     Abu Hurairah r.a. berkata: Pada suatu hari ketika Nabi saw. duduk bersama sahabat, tiba-tiba datang seorang bertanya: Apakah iman? Jawab Nabi saw.: Iman ialah percaya pada Allah, dan Malaikat-Nya, dan akan berhadapan kepada Allah, dan pada Nabi utusan-Nya dan percaya pada hari bangkit dari kubur. 

Lalu ditanya: Apakah Islam? 

Jawab Nabi saw.: Islam ialah menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan mendirikan shalat. 

Lalu bertanya: Apakah Ihsan? 

Jawab Nabi saw.: Ihsan ialah menyembah pada Allah seakan-akan anda melihat-Nya, maka jika tidak dapat melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu. 

Lalu bertanya: Bilakah hari qiyamat? 

Jawab Nabi saw.: Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang menanya, tetapi saya memberi-takan padamu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tibanya hari qiyamat, yaitu jika budak sahaya telah melahirkan majikannya, dan jika penggembala onta dan ternak lainnya telah berlomba membangun gedung-gedung, termasuk dalam lima macam yang tidak dapat mengetahuinya kecuali Allah, 

yang tersebut dalam ayat:
"Sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui, bilakah hari qiyamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang di dalam rahim ibu, dan tiada seorang pun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorang pun yangmengetahui di manakah ia akan mati. Seyungguhnya Allah maha mengetahui sedalam-dalamnya."


Kemudian pergilah orang itu. Lalu.Nabi saw. menyuruh sahabat: Kembalikanlah orang itu! Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi saw. bersabda: Itu Malaikat Jibril datang untuk mengajar agama kepada manusia. (Bukhari, Muslim).

حديثُ أَبي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: لا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْني وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَلا يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وزَادَ في رِوايَةٍ وَلا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ شَرَفٍ يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ أَبْصارَهُمْ فِيها حِينَ يَنْتَهِبُها وَهُوَ مُؤْمِنٌ أخرجه البخاري في: 74 كتاب الأشربة: 1 باب قول الله تعالى: (إنما الخمر والميسر والأنصاب والأزلام رجس من عمل الشيطان)
36.    Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Tidak akan berzina seorang pelacur di waktu berzina jika ia sedang beriman. Dan tidak akan minum khamer, di waktu minum jika ia sedang beriman. Dan tidak akan mencuri, di waktu mencuri jika ia sedang beriman. 

Di lain riwayat: Dan tidak akan merampas rampasan yang berharga sehingga orang-orang membelalakkan mata kepadanya, ketika merampas jika ia sedang beriman. (Bukhari, Muslim).

حديث ابْنِ عُمَرَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَرَّ عَلى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ في الْحَياءِ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: دَعْهُ فَإِنَّ الْحَياءَ مِنَ الإِيمانِ أخرجه البخاري في: 2 كتاب الإيمان: 16 باب الحياء من الإيمان

22.   Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. melihat seorang yang menasehati saudaranya karena malu, maka Na,bi saw. bersabda: Biarkanlah ia, karena sesungguhnya malu itu daripada iman. (Bukhari, Muslim).