Ilmu Pengetahuan dan Nilai-Nilai

        Melanjutkan tulisan terdahulu tentang penelitian ilmiah populer maka saya akan coba membahas tentang ilmu pengetahuan dan nilai-nilai. ilmu pengetahuan tidak bertanya apakah penelitian menghasilkan sesuatu yang indah, bagus, layak, atau baik dalam arti etis. ilmu pengetahuan lepas dari penilaian etis. Tujuannya adalah untuk mencari menunjukkan atau membuktikan adanya hubungan antara fakta dan teori.

        Namun ilmuwan sendiri secara pribadi tak dapat tiada turut terlibat dalam penilaian etis tentang penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan sendiri juga dapat merugikan bahkan memusnahkan manusia, contohnya bom nuklir dan bom atom. 

Ilmuwan sebagai manusia dapat merasa mempunyai tanggung jawab moral andaikan penemuan ilmiah di salah gunakan untuk maksud-maksud destruktif. Akan tetapi hal itu mengenai penggunaan ilmu pengetahuan, bukan sebagai metode ilmu pengetahuan itu sendiri.

        Dalam pilihan suatu masalah, seorang calon penliti juga tidak lepas dari pertimbangan apakah topik yang diselidikinya secara moral dapat di terima oleh masyarakat. apa yang pantas atau tidak pantas  bagi suatu masyarakat tentu tergantung pada norma-norma dalam masyarakat itu. ilmu pengetahuan harus bersikap obyektif, lepas dari norma-norma. namun dalam kenyataan sukar dikesampingkan pertimbangan etika atau moral.

       Ilmu pengetahuan didasarkan atas asumsi-asumsi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. asumsi ini terletak dalam bidang filsafat, khususnya epistemology. asumsi ini menentukan validitas pengetahuan umat manusia. contohnya asumsi dasar itu adalah, dunia itu ada, kita dapat mengenal dunia ini, kita kenal dunia melalui alat indra kita, dan gejala-gejala mempunyai hubungan kausal.

       Nilai-nilai yang terkandung dalam ilmu pengetahuan dapat kita sebut : kejujuran, kesediaan mengakui yang salah mengutamakan kebenaran di atas harga diri, mencari ilmu untuk dipersembahkan kepad umum, tanpa keuntungan pribadi, kebebasan dalam meneliti dan menyebarkan ilmu agar manusia lebih banyak tahu tentang dirinya dan dunia tempat dia hidup. 

ada kemungkinan bahwa nilai-nilai ilmu pengetahuan bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat. pada hakikatnya ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan data empiris. nilai-nilai masyarakat yang didasarkan atas takhayul, tradisi atau prasangka mungkin dibantah oleh hasil penelitian ilmiah.

Baca Juga Tentang Desain Penelitian klik di sini http://www.stiq-annur.ac.id/2016/05/desain-penelitian-ilmiah-populer.html