Pernyataan dan Perumusan Hipotesisi Penelitian

Jika hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat sementara tentang suatu hal, maka tampaknya mudah saja merumuskannya. namun untuk suatu hal penelitian yang mendalam dan prinsipal merumuskan hipotesis yang baik sangat sulit. sekalipun sudah ada kerangka teori yang jelas masih perlu pemikiran dan kemampuan untuk menemukan hipotesis yang relevan. 

selain itu harus dikuasai teknik penelitian agar dapat merumuskan hipotesis yang mengarahkan penelitian itu. tanpa hipotesis yang baik, jelas, dan dapat diuji berdasarkan data empiris, ada bahayanya penelitian itu ngawur, tak karuan arahnya karena tidak mempunyai fokus.

untuk menentukan hipotesis yang baik kita perlu mempertimbangkan petunjuk-petunjuk umum tertentu antara lain : 1) Hipotesis harus berhubungan dengan teori tertentu, 2) Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, 3) hipotesis harus bersifat spesifik, 4) Sedapap mungkin hipotesis harus dikaitkan dengan teknik penelitian yang ada untuk mengujinya.

Hipotesis dapat dibedakan menurut tingkat abstraksinya dan menurut bentuknya. menurut tingkat abstraksinya :  Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris, hipotesis yang berkenaan dengan model ideal, dan hipotesis yang mencari hubungan antara sejumlah variabel. 

sedangkan menurut bentuknya hipotesis dapat dapat dibedakan menjadi : 
1) Hipotesis kerja yaitu hipotesis yang dianggap benar oleh peneliti, tetapi kebenaran itu masih harus dibuktikan. sementara ia harus dengan hipotesis itu. ada kemungkinan hipotesis itu mengalami perubahan sepanjang jalannya penelitian. 

2) Hipotesis null bahwa seorang peneliti harus menyangsikan kebenaran setiap pertanyaan sebelum terbukti secara empiris. salah satu cara untuk meragukan ialah menganggap bahwa bahwa hipotesis itu tidak benar adalah sama sekali, jadi berisi kosong. hipotesis nol ini lazim digunakan oleh para peneliti-peneliti ilmu-ilmu sosial. 

3) Hipotesis statistik yang menyatakan hasil observasi tentang populasi (manusia atau benda) dalam bentuk kuantitatif. suatau hipotesis dapat terdiri atas lebih dari dua variabel yang dapat dicari ragam hubungan dan kovariansnya.

Menurut pendapat lain yang dimaksud hipotesis nihil atau nol (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau korelasi ubah-ubahan penelitian atau menyatakan adanya perbedaan pada kelompok-kelompok yang berlainan dalam penelitian, sedangkan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja (Hi) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau korelasi ubah-ubahan penelitian atau menyatakan adanya perbedaan pada kelompok yang berlainan dalam penelitian. dan uji statistik adalah menerima  Hi yang berarti menolak Ho atau sebaliknya. rumusan hipotesis dapat dinyatakan sebagai Hi atau Ho. akan tetapi pada umumnya peneliti cenderung merumuskan hipotesis sebagai H.

Fungsi hipotesis yang utama adalah membuka kemungkinan untuk menguji kebenaran teori. perlu kita ketahui bahwa dari suatu hipotesis dapat berkembang suatu teori sehingga didapat suatu kesimpulan bahwa ada sesuatu kemungkinan teori pada mulanya berasal dari suatu hipotesis dapat merupakan dorongan untuk menentukan atau menciptakan teori. 

walaupun diturunkan dari teorri ada kalanya terjadi kebalikannya.  denan adanya hipotesis peneliti akan menguji kebenarannya dengan percobaan-percobaan yang tentunya akan memperluas wawasan tentang sesuatu. jadi pada intinya, fungsi hipotesis itu adalah menguji kebenaran tentang suatu teori, memberi ide-ide untuk mengembangkan suatu teori serta menambah wawasan pengetahuan kita tentang segala sesuatu yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi kita semua.