A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang mempunyai tujuan
membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya di samping aspek nilai dan
moral, selain itu mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan juga banyak memuat
materi social dan bersifat hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang di
terima siswa hanya sebatas hafalan.
Mengacu pada tujuan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
proses belajar mengajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah
harus diikuti sejalan dengan hasil belajar dan pengaplikasian ilmu yang di
ajarkan dalam kehidupan siswa.
Tetapi banyak guru Pendidkkan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berorientasi pada teori mengajar saja, karena mengajar merupakan bukti terlaksananya tanggung jawab secara fisik. padahal hasil belajar dan pengaplikasian nilai-nilai luhur pancasila merupakan prioritas utama diterapkannya mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sebab nilai-nilai luhur dan moral pancasila pengaruh yang luar biasa pada kehidupan bangsa dan bernegara.
Tetapi banyak guru Pendidkkan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berorientasi pada teori mengajar saja, karena mengajar merupakan bukti terlaksananya tanggung jawab secara fisik. padahal hasil belajar dan pengaplikasian nilai-nilai luhur pancasila merupakan prioritas utama diterapkannya mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sebab nilai-nilai luhur dan moral pancasila pengaruh yang luar biasa pada kehidupan bangsa dan bernegara.
Oleh karena itu,
guru harus mengetahui dan memahami media pendidikan. Dr. Hamalk ( 1989 ), Mengemukakan bahwa
media pendidikan adalah alat untuk menyampaikan sesuatu.
Pada mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan tentang konsep pemerintahan desa menunjukkan hasil belajar
siswa masih sangat rendah atau tidak memuaskan dan tingkat penguasaan materi
bervariatif di bawah 50 % atau kurang dari 60. dan yang mendapat nilai mencapai KKM hanya 12 siswa dari 24 siswa ( 50 % )
Berdasarkan paparan diatas peneliti merasa
perlu untuk membuat suatu proses perbaikan pembelajaran melalui Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) dalam hal ini tentang pemerintahan desa dalam pemecahan
masalah mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan bagi siswa kelas IV SD Negeri
1 Ramanjaya, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU TIMUR.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
data awal yang diperoleh pada saat merencanakan kegiatan pembelajaran serta
hasil observasi pada saat pembelajaran berlangsung ada beberapa hal yang
menyebabkan rendahnya tingkat penguasaan materi oleh peserta didik terhadap
pembelajaran PPKn antara lain:
a.
Rendahnya tingkat penguasaan materi
b.
Suasana kelas yang agak gaduh
c.
Kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan
d.
Alat peraga pembelajaran kurang mendukung
e.
Metode membosankan
2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil diskusi dan tanya jawab
dengan supervisor 1 dan teman sejawat dapat diketahui bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor yang
menyebabkan sebagian siswa kurang menguasai materi yang diajarkan antara lain :
a.
Guru menggunakan metode yang kurang tepat
b.
Guru mengajarkan terlalu monoton
c.
Guru tidak memberikan kesempatan pada siswa
d.
Guru kurang menguasai cara menggunakan metode
e.
Siswa merasa bosan dengan metode yang digunakan
f.
Model yang digunakan kurang tepat
3. Alternatif dan
Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis masalah tersebut, peneliti
menggunakan beberapa alternatif pemecahan masalah atau tindakan perbaikan yang
dilakukan adalah menggunakan metode diskusi dan tanya jawab pada saat
pembelajaran tentang konsep pemerintahan desa dengan menggunakan model untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran PPKn di kelas IV SDN 1
Ramanjaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang
dapat dikemukakan dalam tulisan ini adalah
1. Apakah penggunaan metode diskusi dan tanya jawab dapat meningkatkan
pemahaman tentang pemerintahan desa dalam mata pelajaran PPKn kelas IV ?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan rumusan masalah
diatas, maka tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah :
1.
Mendiskripsikan penerapan penggunaan metode yang
bervariasi dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas IV SDN 1 Ramanjaya terhadap
konsep pemerintah desa.
2.
Mendiskripsikan cara meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas IV SDN 1 Ramanjaya pada mata pelajaran PPKn dengan topik
Pemerintahan desa.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya perbaikan ini diharapkan memberikan
manfaat besar :
1. Bagi
Guru :
a.
Perbaikan dapat meningkatkan kemampuan
profesional dimasa depan.
b.
Meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelola
di kelas.
2.
Bagi Siswa :
a.
Perbaikan akan berdampak positif bagi siswa,
karena dengan dilaksanakannya perbaikan siswa diharapkan dapat meningkatkan
semangat dan gairah belajar.
b.
Siswa dapat termotifasi dalam belajar agar lebih
mudah memahami dan menguasai materi pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa
meningkat dan lebih baik.
3.
Bagi Sekolah :
a.
Siswa, serta mutu dan kualitas siswa dimasa
mendatang, sesuai dengan visi dan misi sekolah yang bersangkutan.
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Belajar bukan hanya terjadi di
sekolah terkait dengan pelajaran PPKn, IPA, IPS dan Matematika. Belajar harus
dimaknai secara luas, bahwa setiap saat kita belajar terbukti setiap hari kita
mengalami perubahan. Jadi apa definisi belajar secara luas? Para ahli
mengemukakan pengertian belajar, menurut Anita E. Woolfolk (1993) belajar diartikan sebagai
perubahan prilaku akibat dari suatu pengalaman tertentu.
Abidin Syamsudin (2000)
mendefinisikan bahwa belajar adalah proses mengalami sesuatu untuk menghasilkan
tingkah laku dan pribadi.
Aliyudin (2001) menegaskan
definisi belajar ketika dia mengatakan
Belajar didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif
permanen yang terjadi karena pengalaman.
Dari tiga pendapat mengenai
definisi tentang belajar secara luas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
aktifitas yang membawa perubahan tingkah laku, pengetahuan, kebiasaan dan kepribadian akibat pengaruh
dari berbagai pengalaman.
Sebenarnya mengajar
merupakan bagian dari
pembelajaran. Arti dari pembelajaran sendiri
adalah menciptakan lingkungan sedemikian
rupa untuk memotivasi dan memfasilitasi anak
melakukan berbagai kegiatan
yang lebih menggunakan potensi
yang dimiliki, terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Jadi
tugas guru bukan hanya mengajar tetapi membelajarkan anak yaitu
membuat anak aktif melakukan kegiatan belajar
bukan hanya di dalam ruangan dengan empat dinding pembatas tetapi dapat
dilakukan di mana saja.
B. Upaya Hasil Belajar PPKn
Upaya hasil belajar untuk mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu:
1.
Menggunakan metode yang tepat dalam menyampaikan materi dengan diskusi dan
kerja kelompok.
2.
Menanamkan konsep pemerintahan desa.
3.
Memperbanyak memberikan contoh-contoh soal
latihan dalam kegiatan proses pembelajaran.
4. Memperbanyak
latihan dalam memngerjakan soal-soal latihan
C. Materi Pembelajaran PPKn
Penyelesaian materi pemerintahan
desa adalah materi yang tidak mudah bagi
siswa untuk memahami pemerintahan desa. Ini berarti bahwa dalam pelaksanaan
pembelajaran memerlukan perhatian yang khusus, keseriusan, kesungguhan serta
penguasaan materi yang cukup dari guru.
D. Metode Pembelajaran
Metode terdiri dari kata method berarti cara. Metode adalah cara yang
digunakan dalam membelajarkan siswa, karena metode lebih menekankan pada peran
guru, istilah metode sering digandengkan dengan kata mengajar, yaitu metode
mengajar, Joni (1992/1993) mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara kerja
bersifat umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.
Beberapa bentuk metode yang kita kenal antara
lain:
1.
Metode
diskusi
2.
Metode
tanya jawab
3.
Metode
simulasi
4.
Metode
bermain
5.
Metode
pemberian tugas
6.
Metode
kerja kelompok
7.
Metode
pemecahan masalah
8.
Metode
demonstrasi
Dalam perbaikan pembelajaran ini penulis menggunakan dua metode yang lebih
menekankan pada metode diskusi dan tanya jawab. Hal ini bertujuan meningkatkan
hasil belajar siswa.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah salah satu
bentuk kerja kelompok yang dilakukan bersama-sama dalam memecahkan masalah yang digunakan untuk menjelaskan perasaan,
sikap, tingkah laku dan nilai dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang,
cara berfikir oleh orang lain.
Metode Tanya jawab
Metode
Tanya jawab adalah yang berupa tanya
jawab dari masing-masing kelompok yang dibantu oleh guru
Tujuan Menggunakan Metode Diskusi dan Tanya jawab
1. Untuk memotivasi siswa
2. Untuk menarik minat dan perhatian siswa
3. Untuk memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bekerjasama dalam menghadapi emosi, perbedaan pendapat dan permasalahan
4. Membantu siswa untuk bertanya
5. Mengembangkan kemampuan siswa
6. Melatih siswa untuk berperan aktif dalam kehidupannya
Adapun Manfaat Metode Diskusi dan Tanya jawab
1.
Siswa
dapat berperan aktif
2.
Tertanam
di hati siswa sifat kerja sama
3.
Perhatian
siswa terfokus pada materi
4.
Tujuan
pembelajaran mudah tercapai
5.
Kegairahan
belajar siswa meningkat
Adapun kelebihan metode tanya
jawab
1. Tanya jawab lebih mengaktifkan suasana kelas
2. Murid akan lebih fokus pada persoalan yang
didiskusikan
3. Murid akan lebih cepat mengerti
4. Guru
dapat membantu murid untuk mengembangkan keberanian dan
keterampilan mereka dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat
5. guru
dapat mengetahui seberapa jauh jangkauan pengetahuan murid-muridnya
Adapun kelemahan metode tanya
jawab
1.
Membutuhkan waktu yang tidak sedikit
2.
Dapat menyebabkan permasalahan yang didiskusikan meluas
3. Tidak
tepat digunakan pada tahap awal proses belajar kepada siswa baru
4.
Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa dalam forum tanya jawab
PELAKSANAAN
PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek , Tempat dan Waktu penelitian
1.
Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek siswa,
penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN
1 Raman Jaya yang berjumlah 24 orang terdiri dari 11 laki-laki dan 13 perempuan
.
2.
Tempat Penelitian
Tempat
penelitian yaitu SDN 1 Ramanjaya
dengan alamat :
Jalan pasar
senin Dusun I
Desa Raman Jaya, Kecamatan
Belitang II, Kabupaten OKU Timur Propinsi Sumatera Selatan.
3.
Waktu Penelitian
Rencana kegiatan penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan dari tnggal 07 Oktober 2014 sampai dengan 21 Oktober 2014 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel .1 Rencana Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran
No
|
Siklus
|
Materi Pokok
|
Tanggal
|
1.
|
Pertama (I)
|
Pengertian Pemerintahan Desa
|
07 - 10 - 2014
|
2.
|
Kedua (II)
|
Pengertian Pemerintahan Desa
|
21 - 10 - 2014
|
4.
Dalam pelaksanaan praktik lapangan ini banyak
pihak yang terlibat dan membantu dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sehingga kegiatan ini dapat dijalankan dengan
lancar dan berhasil sesuai dengan harapan.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Dengan Prosedur Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ),
Dimana didalamnya berlangsung 2 siklus.
Adapun tiap siklus terdiri
dari kegiatan :
1.
Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi
Siklus I
Pokok
bahasan yang diberikan pada perbaikan pembelajaran siklus 1 sama dengan pokok
bahasan pada pembelajaran awal . Perbedaan terlihat pada perencanaan dan proses
pelaksanaan pembelajarannya. Dari hasil identifikasi masalah pada pembelajaran
awal maka ditemukan beberapa alternatif pemecahan masalah yang dituangkan pada
pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
a. Perencanaan
Perbaikan
pembelajaran siklus 1 dilaksanakan dengan merencanakan beberapa hal diantaranya :
1). Merencanakan
materi pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar.
2). Merencanakan
indikator yang hendak dicapai
3). Menyiapkan peta desa yang
bersangkutan
4). Menyiapkan pedoman
observasi
5). Menyiapkan lembar observasi
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus 1
pada tanggal 07 oktober 2014, dengan jumlah siswa yang hadir 24 terdiri dari 11 siswa laki –laki dan 13 siswa perempuan. Berlangsung selama
35 menit diamati oleh supervisor 2 yang bernama Sutrismi, S.Pd.SD selaku observer yang
membantu mengumpulkan data.
Kegiatan yang
dilakukan adalah :
1.
Memberi penjelasan tentang peta desa
2.
Memberi kesempatan untuk bertanya
3.
Memasang peta desa
4.
Meminta siswa untuk menggambar dibuku tulis
5.
Meminta siswa mengisi LKS
6.
Melakukan observasi pada aktivitas siswa
7.
Mengadakan evaluasi hasil kerja siswa
c. Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan
perbaikan pembelajaran maka diperoleh temuan bahwa masih banyak siswa yang
belum menguasai materi tentang susunan organisasi pemerintahan kabupaten sehingga sebagian siswa tidak dapat menjawab
beberapa soal yang diberikan. Untuk itu guru mengambil langkah dengan cara
memperjelas media gambar dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
2. Siklus 2
Pembelajaran
perbaikan siklus 2 berpijak pada beberapa permasalahan yang teridentifikasi
pada perbaikan pembelajaran siklus 1 dari hasil observasi supervisor 2
terhadap keaktifan siswa, hasil tes akhir dan hasil refleksi guru. Pada
perbaikan pembelajaran siklus 2 langkah – langkah yang akan dilaksanakan
terdiri dari :
a. Perencanaan
Perencanaan
pembelajaran pada siklus 2 hampir sama dengan siklus 1, perbedaannya pada
siklus 2 ada beberapa perubahan tindakan sebagai tambahan tindakan pada saat
pelaksanaan pembelajaran. Adapun sistematika rencana tindakannya sebagai
berikut :
1). Membuat rencana perbaikan 2 dengan
menggunakan pokok materi pembelajaran tentang
pemerintahan desa
2).
Menyiapkan rencana pembelajaran
3).
Menyiapkan media gambar berupa peta desa
4)
Menyiapkan lembar observasi
5)
Menyiapkan lembar evaluasi dan penilaian
b. Pelaksanaan
Pembelajaran sikus 2 dilaksanakan
pada tanggal 21 Oktober 2014 mulai pukul 08.05 WIB sampai dengan pukul 09.10 WIB dengan diamati oleh
satu orang observer. Tujuan pelaksana perbaikan ini adalah meningkatkan
hasil belajar siswa,
Pelaksanan
perencanaan ini hampir sama dengan pelaksanaan pada siklus 1 hanya saja
penjelasan materi lebih mendalam dengan penggunaan metode diskusi dan tanya
jawab untuk mengacu keaktifan siswa. Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1.
Menjelaskan
maksud dari pembelajaran diskusi dan tanya jawab
2.
Menjelaskan materi dengan menggunakan peta
pemerintahan desa
3.
Memberi tugas kelompok untuk menemukan dan
menyelesaikan masalah yang diberikan tiap kelompok
4.
Tiap kelompok menyampaikan hasil kerja kelompok
5.
Membahas hasil kerja
6.
Memberi kesempatan untuk bertanya
7.
Guru dan siswa menyimpulkan materi
8.
Guru membagikan LKS
9.
Siswa mengerjakan tes
10.
Membahas hasil tes
c. Observasi
Tahapan
ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan dan hasil perbaikan dengan
menggunakan lembar observasi dan alat evaluasi yang telah dibuat. Pengamatan
dilakukan oleh seorang observer yaitu Sutrismi, S.Pd.SD. Hasil pengamatan pada
siklus 2 merupakan hasil kesimpulan dari perbaikan siklus 1, sehingga pengamat
dapat menentukan kekurangan dan kelebihan secara detil. Pengamatan siklus 2 merupakan keberhasilan dari siklus
2. Untuk hasil pengamatannya dapat dilihat pada lembar observasi.
d.
Refleksi
Berdasarkan pengamatan dan
diskusi dengan teman sejawat terhadap perbaikan pembelajaran siklus 2 diperoleh
temuan bahwa setelah menggunakan media gambar yang diperjelas dengan penjelasan
yang mendetail, terbukti siswa lebih aktif dan mampu menjawab soal dengan
benar. Sehingga hasil belajar menjadi lebih meningkat dibandingkan dengan
siklus 1.
C. Teknik Analisis Data
Dalam Penelitian ini penulis memperoleh
data baik kinerja guru pada saat
melakukan kegiatan pembelajaran maupun partisipasi siswa
pada saat mengikuti pembelajaran dan hasil akhir yaitu : lembar observasi siswa, lembar
observasi kinerja guru, dan hasil tes.
Selanjutnya data tersebut dianalisis.
Hasil analisis data disajikan dalam
bentuk tabel untuk mempermudah dalam membaca dan menyimpulkan indikator
keberhasilan pada penilaian tindakan kelas, yaitu meningkatnya minat siswa dalam
prosentase dikategorikan menurut Arikunto (1991) dan Fatimah (2008) sebagai
berikut :
76% - 100% minat belajar siswa sangat baik
51% - 75% minat belajar siswa baik
26% - 50% minat belajar siswa sedang
15% - 25% minat belajar siswa kurang