Tips Mudah Menulis PTK

Menulis atau mengarang itu sebenarnya mudah tetapi terkadang kemalasan menjadikan menulis itu sulit. Padahal bagi guru menulis karya tulis ilmiah itu suatu keniscayaan karena ini berhubungan dengan pengembangan diri. seorang guru yang ingin naik pangkat dari Golongan III/b ke III/c wajib memiliki satu karya tulis ilmiah atau 4 angka kredit. dari golongan III/c ke III/d 6 angka kredit atau 2 karya tulis ilmiah atau PTK. dan dari III/d ke IV/a 3 karya tulis dan IV/a ke IV/b 4 karya tulis.


hal ini bukannya menjadi pemicu semangat para guru untuk menulis malah sebaliknya menjadikan penghambat untuk mereka naik pangkat atau golongan. bahkan ada yang miris karena ada yang menjadikan ini ladang bisnis, menjual karya tulis ilmiah dan guru pun asal mau saja menerima jual beli tersebut yang di larang keras. maka dari itu di sini saya akan memberikan beberapa tips menurut andrias Harefa agar menulis mengarang bisa gampang, yakni :

Menulis dan mengarang adalah ketrampilan sekolah dasar (SD). bisakah anda mengatakan kepada diri anda sendiri bahwa "Saya pasti bisa menulis mengarang, sebab menulis dan mengarang adalah ketrampilan sekolah dasar".

Menulis dan mengarang harus mempunyai visi dan motivasi yang jelas. Menulis dan mengarang hanya bisa gampang kalau ada tujuan, visi, dan sasaran yang membangkitkan motivasi juang untuk menulis.

Rajinlah "Mengunyah-ngunyah" pertanyaan, dan Anda akan mudah menemukan ide-ide yang bisa ditulis, sehingga menulis dan mengarang bisa jadi gampang.
Menulis dan mengarang bisa gampang kalau kita punya cinta. Segamppang seorang remaja belia menulis puisi-puisi romatis ketika merasa "jatuh cinta"

Ciptakan suasana yang dapat memicu ide anda.. pendek kata, pemicu ide ada dimana-mana. yang dibutuhkan hanyalah suasana hati yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar.

Bagi siapa saja yang baru tahap belajar menulis dan mengarang ingatlah 3 N yakni: Niteni (menandai), Nirokke (meniru), dan nambahi (menambahkan).

Menulis dan mengarang bisa gampang kalau kita punya komitmen, kesungguhan hati, determinasi atau tekad bulat. Menulis dan mengarang bisa gampang kalau kita punya tekad keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi bahwa kita "bisa" . menulis dan mengarang bisa gampang kalau kita punya minat dan ambisi yang kuat untuk membuktian sesuatu yang kita yakini sebagai "kebenaran" atau sekurang-kurangnya lebih dekat dengan "kebenaran" itu.

Memiliki komitmen yang tinggi,. jadi, menulis dan mengarang bisa gampang kalau ada komitmen, janji pada diri sendiri dan konsisten terhadap apa yang sudah menjadi komitmen tersebut.

Menulis dan mengarang bisa gampang kalau anda membiasakan diri untuk membaca secara teratur.
khusu untuk para sarjana yang sempat menuliskan skripsi di kampus dulu, sekurang-kurangnya anda berpotensi menjadi penulis dan pengarang karena telah mampu membuat skripsi sebagai persyaratan kesarjanaan.

Harus mampu membaca mutu dan pasar. jadi, sepanjang anda bersedia belajar untuk memahami pengertian "mutu" dari berbagai media dan penerbit yang anda incar. serta mampu memahami "selera pasar" dai segi pembaca yang disasar, yakinlah bahwa tulisan dan karangan anda akan dimuat atau diterbitkan. Dampak dari keyakinan ini adalah munculnya kegairahan dalam proses menulis dan mengarang. sehingga menjadi gampang. skali pun saat ini penghasilan seorang penulis umumnya belum cukup baik, tetapi arahnya semakin baik di era knowledge economy ini. masyarakat makin disadarkana akan pentingnya pengetahuan.

Mengembangkan ide. pada tahap awal sangat diperlukan buku-buku refrensi seperti kamus dan ensiklopedia. bukan cuma kamus bahasa, mungkin juga kamus sosial, perbankan, filsafat, teologi, dan sebagainya.

Memilah dan memilih topik. rasa ingin tahu harus dipelihara dan ditingkatkan ke arah survei atau riset sederhna, entah di toko buku, di lapangan atau internet. lalu semua topik yang muncul di inventarisasikan untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan jelas.

Menentukan judul tulisan. Sebuah judul tulisan atau karangan sedikitnya harus diyakini mampu menjalankan "tugasnya", yakni menarik perhatian sambil menggelitik minat pembaca dan menjelaskan secara singkat inti gagasan yang ingin disampaikan.
kita sering mendengar kemampuan menulis (fiksi maupun non fiksi) dari para guru masih rendah. dilihat dari perspektif guru sebagai subjek, dan sebagai praktisi pendidikan, sesungguhnya para guru memiliki potensi dan kesempatan menulis yang sangat besar. guru sebenanrnya memiliki segudang bahan yang bisa dijadikan tulisan. menulis banyak ditentukan oleh kemauan dan ketekunan, bukan dari kemampuan. ingatlah 3 hal sebelum menulis ATM, yakni amati, tiru dan modifikasi.

demikian semoga bermanfaat jangan lupa kasih komentarnya.