Upaya untuk
meningkatkan motivasi belaja siswa yang dapat dilakukan yaitu:
Kehadiran siswa di kelas merupakan awal dari motivasi belajar. Untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa merupakan bimbingan tindak pembelajaran
bagi guru. Dalam upaya pembelajaran, guru harus berhadapan dengan siswa dan
menguasai seluk beluk bahan yang diajarakan kepada siswa.
Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip pembelajaran. Beberapa prinsip pembelajaran tersebut antara lain sebagai berikut:Belajar menjadi bermakna jika siswa memahami tujuan belajar, oleh karena itu guru harus menjelaskan tujuan belajar secara hierarkis. Belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahana masalah yang menantangnya, oleh karena itu peletakan urutan masalah yang menantang harus disusun guru dengan baik. Belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu oleh karena itu guru sebaiknya membuat pembelajaran dalam pengajaran unit atau proyek.
Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip pembelajaran. Beberapa prinsip pembelajaran tersebut antara lain sebagai berikut:Belajar menjadi bermakna jika siswa memahami tujuan belajar, oleh karena itu guru harus menjelaskan tujuan belajar secara hierarkis. Belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahana masalah yang menantangnya, oleh karena itu peletakan urutan masalah yang menantang harus disusun guru dengan baik. Belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu oleh karena itu guru sebaiknya membuat pembelajaran dalam pengajaran unit atau proyek.
Kebutuhan bahan belajar siswa semakin bertambah, oleh karena itu
guru perlu mengatur bahan dari yang paling sederhana sampai paling menantang. Belajar
menjadi menantang bila siswa memahami prinsip penilaian dan faedah nilai
belajarnya bagi kehidupan dikemudian hari, oleh karena itu guru perlu memberi
tahukan kriteria keberhasilan atau kegagalan belajar.
Optimalisasi
unsur dinamis belajar dan pembelajaran
Unsur-unsur yang ada di lingkungan maupun dalam diri siswa ada yang
mendorong dan ada yang menghambat kegiatan belajar. Oleh karena itu guru yang
lebih memahami keterbatasan waktu bagi siswa dapat mengupayakan optimalisasi
unsur-unsur dinamis tersebut dengan jalan :
Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkap hambatan belajar
yang dialaminya. Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajarnya sehingga terwujud
tindak belajar. Meminta kesempatan pada orang tua atau wali, agar memberi kesempatan
kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar.
Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar. Guru merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri.
Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar. Guru merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri.
Optimalisasi
pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa
Guru wajib menggunakan pengalaman belajar dan kemampuan siswa dalam
mengelola siswa belajar.
Upaya optimalisasi pemanfaatan pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :
Upaya optimalisasi pemanfaatan pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :
1) Siswa ditugasi
membaca bahan belajar sebelumnya dan bertanya kepada guru apa yang mereka tidak
mengerti.
2) Guru mempelajari
hal-hal yang sukar bagi siswa.
3) Guru memecahkan
hal-hal yang sukar.
4) Guru mengajarkan cara
memecahkan kesukaran tersebut dan mendidik kebenaran mengatasi kesukaran.
5) Guru mengajak siswa
mengalami dan mengatasi kesukaran.
6) Guru memberi
kesempatan siswa untuk menjadi tutor sebaya.
7) Guru memberi
penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesukaran belajarnya sendiri.
8) Guru menghargai
pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri.
Pengembangan cita-cita belajar dilakukan sejak siswa masuk sekolah
dasar. Pengembangan cita-cita tersebut ditempuh dengan jalan membuat kegiatan
belajar sesuatu. Penguat berupa hadiah diberikan pada setiap siswa yang
berhasil. Sebaliknya dorongan keberanian untuk memiliki cita-cita diberikan
kepada siswa yang berasal dari semua lapisan masyarakat