Proposal PTK IPA Menggunakan Alat Peraga

Pembaca berikut saya upload contoh proposal ptk tahun 2015 mata pelajaran IPA.


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
       Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rokhani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan". Berdasarkan tujuan tersebut maka setiap pembelajaran diharapkan semua siswa dapat menguasai ilmu yang dipelajari dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari -hari.

       Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran, peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya, merupakan suatu upaya ke arah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa agar siswa bergairah dan berkembang sepenuhnya selama proses belajar berlangsung. Untuk itu seharusnya guru mencari informasi tentang kondisi mana yang dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar.

       Kurikulum KTSP yang diberlakukan secara menyeluruh di Indonesia pada pendidikan dasar dan menengah yang berorientasi pada pendidikan berbasis kompetensi, diharapkan semua siswa mampu mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya sesuai dengan standar yang telah di tetapkan dengan mengintegrasikan life skill yang dimilikinya.

Mengacu pada Standar isi Kurikulum KTSP yang dijabarkan dalam Silabus, termasuk didalamnya pelajaran IPA, dengan tujuan akhir yang ingin dicapai, agar siswa bisa menguasai ilmu pengetahuan dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari - hari. Dalam kegiatan pembelajaran tugas guru sangat komplek sekali, seperti disampaikan Dewi Salma P.(2000:2) tentang paradigma pembelajaran bahwa peran guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik, fasilitator yang membantu siswa dalam belajar. 

Mengacu dengan pendapat tersebut maka guru berperan utama dalam memilih sumber belajar serta media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Maka pembelajaran yang tanpa alat peraga akan sulit mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan atau kurang bermakna.

       Kondisi seperti itu terjadi di Kelas V Xxxxxxxx yakni dalam pembelajaran IPA tentang Hukum Archimedes. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep Hukum Archimedes, dengan demikian maka siswa tidak ada motivasi dan kreatifitas dalam belajar sehingga pada akhir pembelajaran, hasil belajar siswa mendapat nilai tidak sesuai yang diharapkan.

B. Identifikasi Masalah
  1. Pembelajaran IPA tentang Hukum Archimedes dengan tidak menggunakan alat peraga maka prestasi belajar siswa rendah.
  2. Pembelajaran IPA tentang Hukum Archimedes dengan tidak menggunakan alat peraga maka motivasi belajar siswa rendah.

C. Rumusan Masalah        
Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas , dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana penggunaan alat peraga pembelajaran Hukum Archimedes dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas V Xxxxxxxx dalam pelajaran IPA?
  2. apakah penggunaan alat peraga pembelajaran Hukum Archimedes dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas V Xxxxxxxx dalam pelajaran IPA ?
C. Tujuan Penelitian
       Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengetahui penggunaan alat peraga pembelajaran Hukum Archimedes dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas V Xxxxxxxx dalam pelajaran IPA
  2. Untuk mengetahui penggunaan alat peraga pembelajaran Hukum Archimedes dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas V Xxxxxxxx dalam pelajaran IPA
D. Manfaat Penelitian
       Manfaat dari kegiatan Penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Secara Teoritis
  • Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep Hukum Archimedes dan membuktikannya.
  • Untuk membuktikan bahwa betapa pentingnya media Pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran, terutama dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sehingga dapat memperoleh hasil belajar siswa sesuai dengan ketuntasan belajar yang telah ditentukan.

2.Secara Praktis
  • Bagi penulis sendiri, demi meningkatnya pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pendidikan sehingg dapat meningkatkan profesi sebagai pendidik.
  • Bagi siswa , dengan tujuan dapat meningkatnya motivasi, aktifitas, dan kreatifitas dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
  • Bagi sekolah, sebagai masukan yang dapat dikembangkan tentang penggunaan alat peraga pada mata pelajaran yang lain.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1. Prestasi Belajar
       Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. 

Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.

       Menurut W.J.S Purwadarninto (1987 : 767 ) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan. Prestasi belajar menurut Winkel (1996 : 226 ) yaitu, prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. 

Sedangkan menurut Arif Gunarso (1993 : 77 ) mengemukakan bahwa prestasi adalah usaha maksi mal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

       Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005 : 8-9) mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran.

2. IPA        
       Ilmu pengetahuan alam atau IPA adalah membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam Wina-putra, 1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi dan eksperimen.

       Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar IPA adalah hasil terbaik yang dicapai siswa setelah melaksanakan usaha belajar secara maksimal dalam kurun waktu tertentu, tentang gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi dan eksperimen.

3. Alat Peraga
       Pengertian alat peraga menurut Estiningsih (1994) adalah media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Alat peraga merupakan salah satu faktor untuk mencapai efisiensi hasil belajar (Moh. Surya, 1992: 75).

       Fungsi dari alat peraga ialah memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat, hingga nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau meningkatkan persepsi seseorang (R.M. Soelarko, 1995:6).


BAB III
METODE PENELITIAN

      Metode penelitian menurut Sugiyono (2003:3-4) dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid yang ditemukan dan dapat dibuktikan baik melalui pengamatan maupun melalui eksprimen. Dikemukakan oleh Singarimbun dan Effendi (1995:4) yang menyatakan bahwa peneliti dapat mengembangkan konsep dan menghimpun data. 

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode demonstrasi dan eksprimen dalam pembuktian Hukum Archimedes selama 2 kali pertemuan sebagai berikut: Pertemuan pertama memahami konsep hukum Archimedes, menjelaskan secara teori dengan menghitung berat benda dan berat jenis benda. Pertemuan ke dua memahami konsep hukum Archimedes, melakukan eksperimen dengan menghitung berat benda dan berat jenis benda.

       Setiap achir pertemuan dilakuka evaluasi dengan 10 soal sebagai alat ukur keberhasilan belajar.


BAB IV
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

a. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri 2 .
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada waktu semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015



BAB V 
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 
Penelitian ini dlakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 
1. Memahami konsep Hukum Archimedes 
2. Melakukan demonstrasi dan 3 Melaksanakan eksprimen. 
4. Membuat kesimpulan 
5. Melakukan evaluasi 

a. pertemuan ke 1 
         Menjelaskan pada siswa tentang Konsep Hukum Archimedes sebagai berikut: “Jika zat padat dimasukkan kedalam zat cair maka berkurang beratnya seberat zat cair yang dipindahkan” 
Dari hukum Archimedes di atas berrti zat padat di dalam zat cair lebih ringan jika dibandingkan ketika zat padat itu berada di udara. Berat zat pada yang dimasukkan ke dalam zat cair akan mendapat pengurangan, seberat zat cair yang didesak oleh zat padat itu. Hasil ulangan siswa seperti tabel berikut: 

b. pertemuan ke 2 

       Menjelaskan pada siswa tentang Konsep Hukum Archimedes sebagai berikut: “Jika zat padat dimasukkan kedalam zat cair maka berkurang beratnya seberat zat cair yang dipindahkan” Dari hukum Archimedes di atas maka dilakukan bimbingan eksperimen sebagai berikut: Pembuktian dari hukum Archimedes adalah 7 N – 3 N = 4 N Berat zat padat di dalam zat cair adalah = 4 N Dari hukum Archimedes di atas berrti berat zat pada yang dimasukkan ke dalam zat cair akan mendapat pengurangan, seberat zat cair yang didesak oleh zat padat itu. Hasil ulangan siswa  Total rata-rata 7,0 Dalam pertemuan ini nilai rata-rata siswa mencapai 7,0 

BAB VI 
KESIMPULAN 

    Pembelajaran IPA tentang konsep hukum Archimedes dengan tidak memakai alat peraga menunjukan rata-rata nilai siswa = 5 dan Pembelajaran IPA tentang konsep hukum Archimedes dengan memakai alat peraga menunjukan rata-rata nilai siswa = 7 maka dapat disimpulkan: 

 1. Pembelajaran IPA tentang Hukum Archimedes dengan tidak menggunakan alat peraga menyebabkan prestasi belajar siswa rendah karena siswa tidak memahami konsep dengan demikian siswa kurang termotivasi untuk belajar. 

2. Pembelajaran IPA tentang Hukum Archimedes dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan daya serap dan prestasi belajar siswa karena siswa memahami konsep, dengan demikian siswa termotivasi untuk belajar.       


DAFTAR PUSTAKA
..................
..................

LAMPIRAN-LAMPIRAN