Sikap dan Perlakuan guru yang dapat merusak mentalitas siswa

Jika kita bertanya adakah guru-guru yang bermaksud merusak mental siswanya jelas saja jawabannya tidak. pada umumnya semua guru menghendaki siswanya tumbuh menjadi manusia yang lebih baik, terhormat, lebih bermartabat, dan lebih berhasil. namun sayangnya tanpa disadari banyak perilaku guru yang merusak sikap mental.

beberapa perilaku guru yang merusak mental diantaranya :
- Reaktif. mudah dikendalikan keadaan. fokus perhatiannya pada rasa khawatir dalam melakukan  sesuatu.

beberapa hal yang mungkin dilakukan oleh guru reaktif dalam menghadapi siswa yang nakal : a. menghukum siswa secara berlebihan
b. membiarkan siswa melakukan pelanggaran sekehendaknya tanpa diluruskan (masa Bodoh)
c. mengeluarkan siswa dari sekolah
d. memvonis siswa sebagai anak nakal biang masalah
e. memarahi siswa dengan kata-kata yang menyakitkan hatinya
f. membuat hati siswa terpukul sehingga ia tidak nyaman di sekolah.

- Suka mencela siswa. siapapun secara psikologis merasa tidak nyaman apabila dirinya dicela keburukannya dikomentari, apalagi di depan umum. Keburukan yang timbul ketika guru suka mencela siswanya antara lain :
a. siswa merasa malu karena aibnya diberitahukan kepada orang lain.
b. siswa menjadi minder atau merasa tertekan secara kejiwaannya.
c. siswa tidak hormat dan tidak respek kepada guru yang suka mencela dan mengomentari dirinya.
d. siswa bisa bersikap dendam kepada guru.
e. prestasi siswa mundur karena memikirkan dirinya yang sering di cela dan dikomentari.
f. siswa dapat berputus asa atau putus sekolah karena merasa tidak nyaman berada di sekolah.

- Emosional. ekspresi perasaan secara berlebihan. orang emsional mengekspresikan rasa sedih, senang, kecewa, marah, gembira, benci, dan cinta secara berlebihan. makane jika mencintai siswanya juga akan berlebihan. sikap cinta yang berlebihan ini akan memberikan akibat perlakuan buruk seperti :
a. mengabaikan nilai-nilai objektivitas.
b. memproteksi siswa secara berlebihan sehingga siswa tidak mandiri
c. tidak dapat menghukum siswa yang melakukan kesalahan, padahal perilakunya patut dijatuhi hukuman.
d. menutup-nutupi perilaku salah siswa sehingga tidak dapat memperbaiki kesalahnnya.

demikian tulisan singkat ini baca juga Meneropong Perilaku Para Guru agar kita bisa lebih profesional semoga bermanfaat.